Berkat Doa Nenek

Admin Juli 04, 2014 Add Comment

Salam Sukses Selalu....
Pembaca dan Sobat Blogger yang baik hati, pada kesempatan yang indah ini saya ingin berbagi pengalaman yang semoga bermanfaat bagi Anda. Pengalaman yang selalu saya resapi dan fikirkan hikmahnya.

Tujuh belas tahun yang lalu, yakni sekitar tahun 1997 saya mengalami kecelakaan saat menggunakan sepeda motor selepas pulang sekolah di SMUN 2 Purwokerto. Waktu itu saya menabrak seorang laki-laki paruh baya yang sedang membawa bambu "lanjaran" yang digunakan untuk membuat pagar di pinggir sawah.

Tanda-tanda sebelum kecelakaan adalah perasaan saya yang seperti orang linglung. Saya tiba-tiba menjadi salah jalan ketika menuju ke rumah. Berkali-kali salah arah dan saat melewati jalur yang biasa saya lewati, tanpa disadari "jebret" saya mengalami kecelakaan tersebut. Alhamdulillah saya selamat dan terjatuh dalam posisi jongkok seperti baru saja melakukan gerakan roll ke depan. Sementara sepeda motor saya meluncur sejauh sepuluh meter lebih. Namun, yang membuat saya sedih adalah kondisi orang yang saya tabrak, tampak parah dan harus dibawa ke rumah sakit.

Dua minggu setelah kecelakaan dan motor sudah diservis total, saya mantapkan diri untuk mengunjungi rumah simbah saya yang berada di Purworejo. Simbah tampaknya sudah mendengar kabar musibah yang saya alami. Entah firasat apa yang membuat saya ingin ketemu simbah Rokhaniah.

Dengan sedikit berkaca-kaca saya cium tangan simbah. Belum sempat saya berbicara, simbah sudah berkata terlebih dahulu. Simbah berkata:"yo wis nduk, cukup sepisan wae...". Sebuah kalimat yang simple yang keluar dari orang tua yang sangat menyayangi cucunya.

Bertahun-tahun saya renungi, ternyata ucapan yang keluar dari bibir almarhum simbah merupakan sebuah doa yang saya yakin adalah doa yang mustajab. Setelah kejadian tersebut Alhamdulillah saya tidak pernah mengalaminya lagi, walaupun saya sering pergi ke luar kota menggunakan sepeda motor. Kadang saya ke Jogja untuk membeli buku murah, kadang ke Bandung untuk mengunjungi sahabat saya yang pada waktu itu kuliah disana.

Karena itulah sobat...jangan sepelekan orang tua, siapapun itu. Baik orang tua kandung, kakek atau nenek, paman atau bibi, mereka semua adalah sumber berkah bagi kehidupan kita. Sering-seringlah bersilaturahmi dan minta didoakan disamping kewajiban kita untuk mendoakan mereka juga. Semoga dengan demikian hidup kita akan semakin mudah dan lancar. Selamat di dunia dan akhirat. Terima kasih simbah, semoga engkau mendapat tempat terindah disana. Amiin.

Nestapa Di Bumi Gaza

Admin Juli 04, 2014 Add Comment

Salam Sukses Selalu ....
Pembaca dan Sobat Blogger yang baik hati, sungguh sangat ironi disaat manusia di seluruh penjuru dunia bisa menikmati indahnya sahur dan berbuka bersama anggota keluarga, disaat yang sama saudara kita di bumi gaza sedang menderita. Mereka tak bisa menjalankan puasa dengan tenang karena serangan rudal Israel bisa datang tiba-tiba.

Kita patut turut bersedih melihat dan mendengar kesewenangan di negeri Palestina. Negeri yang dimasa lampau menjadi pusat keharmonisan agama-agama samawi. Nestapa di bumi Gaza masih terus terjadi disaat negara lain gembira dengan status negara merdeka dari segi kedaulatan.

Namun sebagai warga biasa kita tentu tak bisa berbuat sesuatu yang lebih untuk membantu Gaza. Doa dan dukungan moral yang terus-menerus adalah tindakan yang mesti kita berikan setulus hati. Semoga Gaza dan warganya diberi perlindungan dan pertolongan dari Sang Maha Rahman. Semoga nestapa di bumi Gaza segera berlalu dan warga Palestina bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang. Amiin.

Indonesia Terancam Krisis Listrik

Admin Juli 02, 2014 2 Comments

Salam Sukses Selalu ...
Pembaca dan Sobat Blogger yang baik hati, listrik merupakan jenis energi yang sangat vital di negeri ini. Tanpa ketersediaan listrik yang memadai mustahil suatu negara akan mengalami kemajuan. Karena pertumbuhan industri baru sebagai tanda kita siap menjadi negara produsen membutuhkan pasokan listrik yang sangat besar.

Berdasarkan informasi dari berbagai media mengatakan bahwa konsumsi listrik di negara kita adalah yang paling kecil bila dibanding negara lain. Itu artinya pemakaian listrik lebih banyak digunakan oleh rumah tangga bukan oleh industri. Sedangkan di negara lain seperti Malaysia penggunaan energi listrik mencapai sepuluh kali lipat lebih. Hal ini karena pengguna terbanyak adalah dunia bisnis dan industri.

PLN sebagai pengelola dan penyedia energi listrik mengakui sering merugi trilyunan rupiah tiap tahunnya. Nah, akibatnya setiap saat harga tarif listrik akan terus naik. Begitu pula pembangunan pembangkit listrik baru yang terkesan lamban, padahal kebutuhan masyarakat terus meningkat. Jelas bahwa PLN belum siap mendukung negara ini menjadi negara produsen dengan menyediakan listrik yang belum tercukupi.

Kita berharap negeri yang kaya akan energi alam yang melimpah ini jangan sampai mengalami krisis listrik besar-besaran. Kita pasti malu, punya banyak sumber air yang melimpah tapi tidak bisa membangun PLTA, dan tentunya sumber energi alam lainnya yang sebenarnya sangat mencukupi bila segera diolah dengan benar. Seandainya saja uang yang dikorupsi oknum pejabat dikembalikan ke kas negara, saya yakin kita mampu membangun infrastruktur energi dengan lebih baik.

Kasih Sayang Luar Biasa Dari Ibu

Admin Juli 01, 2014 2 Comments

Salam Sukses Selalu ...
Pembaca dan Sobat Blogger yang baik hati, sosok seorang Ibu merupakan sosok yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Ibu ibarat mentari yang terus-menerus menyinari dan menghangatkan bumi sepanjang masa. Ibu selalu ikhlas dan rela berkorban apa saja demi kebahagiaan keluarga. Bahkan seorang Ibu rela menahan beban yang begitu pedih demi si buah hati. Sungguh suatu bentuk kasih sayang yang luar biasa hebat dari sosok Ibu.

Iwan Fals pun menciptakan lagu tentang Ibu sebagai penghargaan, ungkapan rasa syukur dan terima kasih karena Tuhan telah menganugerahkan kepada kita semua manusia yang sangat mulia, yakni Ibu kita. Dalam lagunya tersebut bang Iwan Fals mengingatkan kita bahwa perjuangan Ibu untuk anak-anaknya sungguh besar. Coba Anda bayangkan bagaimana Ibu Anda ikhlas menggendong Anda sewaktu mengandung selama lebih kurang sembilan bulan. Kita boro-boro mau gantian menggendong Ibu kita saat kita sudah dewasa.

Dalam agama pun sosok seorang Ibu mendapat prioritas utama dibanding sosok seorang ayah. Kita diperintahkan mendahulukan memuliakan Ibu terlebih dahulu. Baru setelah itu kita diizinkan untuk berbudi bakti kepada Ayah.

Untuk itulah di bulan penuh rahmat ini, mari kita doakan Ibu kita dan Ayah agar mereka selalu mendapatkan ampunan dan berkah, diberi kesehatan lahir dan batin, dimudahkan urusannya, dilapangkan hatinya, panjang umur dan murah rizki, selalu diberi banyak kesempatan berkumpul dengan kita-kita semua sebagai anaknya...Amin.

Bakul Makanan Pun Menjadi Laris

Admin Juli 01, 2014 Add Comment

Salam Sukses Selalu ...
Pembaca dan Sobat Blogger yang baik hati, bulan puasa memang membawa berkah bagi siapa saja. Bahkan yang merasakan keuntungan ini bukan hanya pemeluk agama Islam saja, pemeluk agama lain pun merasa senang karena dagangannya laris manis dari mulai penjual makanan sampai pakaian.

Sepanjang bulan ramadhan terutama pada sore dan petang jalanan di seluruh kota seperti Jakarta menjadi macet akibat banyak orang yang ngabuburit baik yang sekedar iseng jalan-jalan sore, maupun yang ingin membeli makanan atau minuman untuk berbuka puasa.

Hampir di sepanjang jalan dapat kita temui para penjual makanan dan minuman yang menjamur dan menawarkan berbagai makanan khas yang hanya ada di bulan ramadhan. Dan saya yakin di bulan-bulan lainnya Anda pasti kesulitan mencari jenis makanan tersebut bukan?

Nah...dari berbagai penganan yang ada saya paling demen nih dengan yang namanya "buras" dan "bakwan", dua perpaduan yang mantap. Selain rasanya gurih, makanan ini rasanya sudah menjadi menu wajib bagi sebagian besar orang. Apalagi kalau ditambah dengan adonan sambel kacang yang racikannya sangat legit, manis, asin, pedas, dan gurih pasti lebih maknyuss.

Nikmatilah bulan ini dengan penuh kebahagiaan. Anda bisa bersilaturahmi dengan keluarga dan bersama-sama menikmati penganan khas bulan puasa. Alhamdulillah.

Komentar Pengunjung